Jumat, 15 Juli 2011

12.09.1990 Oleh : RB Riyanto


Jumat kliwon paling baik untuk tirakat permohonan.
Mewujudkan wadah perguruan oleh tekad dan kepercayaan kepada Gusti Yang Maha KUasa, wujud padepokan akan terlaksana. Terlaksananya wujud padepokan adalah resminya aku (RB Riyanto) ngajar ilmu.
Wejangan hari ini agak berbeda, karena dikususkan bagi pengurus, bukan untuk umum.
Kita harus punya tekad yang tak terkoyahkan, sifat lemah harus dikendalikan. Tanamkan dalam jiwa raga tekad perjuangan untuk meyebarkan yang menjadi piandel kita. Kita harus menanamkan kepercayaan untuk kekuatan sendiri, sifat perjuangan pantang mundur. Semua rintangan dihadapi, kerahkan semua kemampuan untuk menghancurkanya. Percaya kepada kuasa Gusti dan kemampuan pribadi, semua rintangan akan lebur, kesatuan kita yang diutamakan, saling isi kekosongan, tidak mengunggulkan diri diantara sesame, saling menghormati dan mengisi kekurangan teman semampu mungkin.
Kewajiban kita bukan ringan, mewujidkan Mekar Jati menjadi wadah manusia yang ingat asal-usulnya, diperlukan tekad pantang mundur. Kita bersama menuntut ilmu/kaweruh, diperjuangkan kaweruh kita. Musuh terberat adalah rasa malas dan kuatir dalam diri.
Percayalah kita harus bisa mengalahkan rasa malas dan kuatir untuk memperjuangkan wadah kita. Ini wejangan/pitutur untuk sendiri pintu mekar Jati. Untuk murid-murid Mekar jati dan tidak untuk umum. Murid-muridku aku percaya dan mengharapkan dirimu untuk bersatu, bersatu mewujudkan kehendak kita.
Sekuat kuatnya manusia tidak bisa mewujudkan tekad mulia tampa kesatuan. Itu tadi wejangan untuk kita sendiri, jika untuk umum kita tidak perlumencairkan/menegaskan, cukup membnarkan kaweruh disesuaikan keadaan yang baik bagi orang tersebut.
Tidak salah, apa yang baru kubicarakan tadi, cita-cita harus diperjuangkan, apa lagi cita-cita untuk kepentingan umum, sangat diperlukan perjuangan tekad baja pantang menyerah terhadap rintangan.
Kita jangan melupakan kodrat sebagai manusia, harus mengusahakan keinginan. Jangan menggantungkan kemurahan Gusti ALLAH saja, memasrahkan kepada Gusti ALLAH, sebaliknya kita dituntut sesuai kodrat manusia. Gusti ALLAH memberi petunjuk, kita yang melaksanakannya agar petunjuk tersebut menjadi kenyataan.
Kuminta kepada muridku yang menuntun ilmu disini hilangkan rasa malasnya. Sebab rasa malas ini setiap saat akan emnggoda, tidak gampang menuntut ilmu sejati. Kita itdak diberi tahu apa yang akan diceceip. Hanya diberi pitutur. Percaya kepada Gusti ALLAH dan kemampuan bahwa kita mampu nyecep ilmu, GUsti ALLAH pangeran kita.
Hari ini kita mendapat gugatan, hari ini pula kita selesaikan dan menyingkirkanya dari kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar