Jumat, 15 Juli 2011

22.09.1990 Oleh : Sunan kali jaga (mantab dalam ibu Suradi)


 
Aku Kanjeng Sunan Kali Jaga
Aku Kanjeng Sunan Kali Jaga
Aku Kanjeng Sunan Kali Jaga
Dengarkan hal ini semua murid-muridku semua, murid-muridnya RB Rinyanto adalah murid-muridku juga. Ada wejangan dariku, jangan kau remehkan ya.
Kamu sekalian sedang menghadapi maslah yang sejatine penting untuk Mekar Jati :
1.      Kamu harus pasrah diri kepada ALLAH yang Maha Agung.
2.      Kamu harus berani susah/rekoso, harus berani berkorkan untuk membesarkan/memajukan Mekar Jati, jadi jangan munafik, jangan ngomong saja, ngomong besar mau membesarkan dan memajukan Mekar Jati tapi kamu munafik, jangan begitu kamu, saja tahu kalau yang benar-benar memikirkan dan memajukan Mekar Jati hanya beberapa orang saja. Yang lain munafik semua, jangan kamu kira aku tidak tahu. Hai kamu semua dengarkanlah, sebab kamu semua adalah muridku juga, aku akan mendorong untuk kemajuan  Mekar Jati. Sebeb itu kamu sekalian kalau bicara harus lahir batin untuk menjalani, jangan ngomong saja, aku tidak setuju kalau begitu. Saya tahu tapi tidak saya beberkan, tahu tidak kamu semua. Kamu harus ingat Mekar Jati itu bebanya Berat. Coba lihat dulu dan ingat kepada ALLAH Yang Maha Agung. Mekar Jati itu nantinya jadi besar, bukan bohong-bohongan. Sebab itu bersatulah dan serentak, yang punya semangat jangan hanya 1, 2, 3 orang saja. Semua itu adalah tanggung jawabmu, jadi hanya hanya ngomong saja, aku tidak senang kalau batinmu munafik, jangan kau kita aku tidak tahu, sejatine gurumu Riyanto juga tahu. Tapi kamu itu tidak punya perasaan, dasar murid yang maunya hanya numpang saja. Sebaiknya ikut berpartisipasi terhadap Mekar Jati agar Mekar Jati itu bisa maju/jangan ngomong saja.
Aku datang sebenarnya sudah dari tadi, sebelum latihanpun saya sudah datang dan saya perhatikan hanya 1, 2 orang saja ikut mikir-mikir Mekar Jati semuanya  hanya pasih. Hai cucuku semua jangan hanya ngomong saja ya aku tidak senang hal itu. RB Riyanto kemarilah nak;
Putuku Ruyanto ya sejatine aku iki ya gurumu ya eyang K.S.K. Jaga yang datang ke sini. Kamu jangan kaget, memang aku tidak biasanya masuk ke ibu Suradi, sebab aku tertarik pada kekusukkan bu Suradi, terus aku masuk ke gua garbane bu Suradi. Riyanto cucuku yang aku cintai, ingatlah dan bertakwalah dan pasrahlah pada Gusti ALLAH Yang Maha Agung. Sebab Mekar Jati akan besar sekali, aku bukan mendahului kehendak ALLAH. Memang Mekar Jati berat bebannya, dan aku tahu kesibukannmu nak. Demi masa depan semuaanya masa depan murid-muridmu semua dan ingat-ingatlah ya nak “ mekar jati harus sering harus sering ditengok/dikunjungi, tidak hanya kamu sendiri, yang kepunyaanmu semua, bukan hanya milik Riyanto saja.
Jadi Mekar jati milikmu semua/bersama. Tapi kok yang ngerti hanya Riyanto, Suradi, Handoyo, Kemin, Lainya tidak mau tahu, tidak mau nengok Mekar Jati. Apakah pantas aitu, apa iya ikut memiliki kalau begitu.
Camkan kalau aku tidak turun tangan menegur yang megap-megap pasti ini nanti akan jadi bebanne muridku sekali RB Riyanto.
Coba dengarkan; kamu kalau tidak ada guru pasti tidak bisa apa-apa, tidak bisa datang ngebekti pada Gusti ALLAH. Ngebekti kok lahir saja, gurumu itu sebenarnya ngajar iklas lahir batin.
Pasrah pada ALLAH yang Maha Agung.
Tapi ya saya minta pengertianmu untuk berpartisipasi, kalau tidak mau bersatu lebih baik tidak ikut Mekar Jati tidak apa.
Aku menghendaki Mekar jati sedikit yang mentas/sedikit yang isi. Kalau banyak orang tapi tidak berguna untuk apa.
Perlu pengorbanan yang besar dan berjuang yang besar jangan anggap remeh Mekar jati.
Saya kira cukup sekian ya muridku ya Riyanto aku mau bali/aku akan kembali ke asalku.
RB Riyanto : ya K. Suanan saya mohon jangan pergi dulu. Saya muridmu Riyanto ada sedikit pertanyaan. Kanjeng Sunan Kali Jaga
Sunan Kali jaga : apa yang akan aku tanyakan, akan ku tunggu sebentar.
RB Riyanto : memang ku akui tidak gampang aku cari manusia yang sanggup lahir batin ikut memikul bebanku.
Sunan Kali Jaga : ya
RB Riyanto :
tidak mudah kalau aku ahnya mengandalkan kekuatan Gusti, tampa boleh/ dapat menggunakan kemampuanku pribadi untuk menunjukan kpeada manusia yang meminta bukti, kadang lewat apa yang diketahui. Oh kanjeng Sunan Kali Jaga untung Kanjeng menyempatkan datang lewat gua garban muridku aku Riyanto segenap lahir batinku meminta tolong padamu, minta petunjuk untuk Mekar Jati. Semua goda dan kemampuanku yang terbatas dan diijinkan oleh Gusti ALLAH. Tidak sedikit pengorbananku, tidak sedikit pengorbananku untuk mewujudkan keyakinanku.
Sunan Kali jaga : sudah diamlah nak, apakah sudah selesai yang kau omongkan/tanyakan, ya aku tahu semua.
Sebenarnya walau kamu tidak ngomong aku sudah tahu, tapi nak memang sudah kamu niati, memang sudah kamu karepke.
Tidak apa Tuhan Yang Maha Agung, selalu memberi pepadang kepadamu. Memang kalau dipikir secara lahir tidak ada apa-apanya, tapi abtinmu besarnya tidak terkira, digambarkan gunung tingginya menguak langit. Dibandingkan segara dalamnya tidak terukur, tidak apa-apa ya nak, memang orang hidup amanya hanyak tetulung, untuk bekal nanti kelai kita dipanggil-Nya/ALLAH.
Aku tahu jerih payahmu, terimalah karena itu yang dikehendaki oleh ALLAH Yang Maha Agung. Sebelum aku pamit dari sini saya minta apa yangdiharapkan oleh Maning dan Suradi, tadi dilaksanakan.
Nanti abakal menarik pengurus dan anggota.
Pesanku lagi sering ditengok Mekar jati. Jangan kamu saja bebanmu itu sduah berat, saya minta yang lain setiap 3 hari sekali.
Saya kira cukup sekian, Gusti ALLAH akan memberikan apa yang menjadi permintaanmu danmurid-muridmu cepat terlaksana.(kemudian keluarlah K.Sunan Kali Jaga pulang ke asalnya) dan diteruskan oleh permintaan maaf ibu Suradi sebagai murid erhadap guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar