Jumat, 15 Juli 2011

KEHIDUPAN



……..menghadapi sesuatu, ingat dan melaksanakan bekal yang dibawakan ALLAH. Jangan hanya ada penghalang sedikit langsung mundur. Sebenarnya kita punya kekuatan yang dapat menghancurkan penghalang itu. Kalau masih punya rasa takut sama bekalnya ALLAH itu tandanya masih belum percaya kuasa ALLAH. Apalagi yang kamu serap ini sudah menerangkan segala-galanya harusnya bisa dipraktekkan. Punya maksud dan cita-cita jangan dimatikan kalau menemui jalan buntu, mohon pada ALLAH nanti pikiran dan rasa terbuka menemukan jalan yang menjadi penghalangmu adalah adalah tinggal kemantepanmu dan kepercayaan kepada ALLAH.
Kalau masih ragu akan gagal, misalnya : belajar ilmu kebatinan adalah melatih luar dan dalam untuk bekal menghadapi atau nantinya bagaimana (hari depan itu bagaimana) itu sebenarnya sudah ada kemampuan yang diberi ALLAH. Contoh : kemantaban timbul mengalahkan keraguan, dan penghalang (menghancurkan penghalang). Eumpama kamu akan pergi tapi tidak berani melangkah menjalankanya pasti tidak bakal jadi pergi. Kemudian setelah itu baru memikirkan tujuan langkah kit inidipikirkan kearah tujuan yang sebenarnya/cita-citamu. Penghalang keluar dari keragu-raguan, kalau tidak percaya cobalah.
Penghalang tdak akan ada bila tampa ragu. Ibarat kalau kita keluar dari rumah mauk kerja, tujuan tempat kerja pasti tidak ada halangan kecuali ragu-ragu. Itu contoh perumpamaan yang bisa diterapkan dalam kehidupan.
Rasa takut, kawatir harus dibedakan takutnya kalau salah kawatir itu bisa jalanmu tidak benar, tapi kalau sudah mapan semua apa dikuatirkan, diakuti.
Maka dari itu coba dan jalan. Contoh perguruanmu mendirikan perguruan. Tampa langkah tak mungkin terlaksana, kamu semua melaksanakan ini jangan diikuti keraguan dan pertimbangan yang tidak perlu yaitu pertimbangan macam-macam, yang kau pikirkan disitu jangan setiap mau jalan ada penghalang sedikit langsung mundur.
Handoyo… apa sama dulu-duluan, siapa yang dulu baru ikut tidak menunjukan ketekantan bulatmu.
Kok mesti minta dipelopori, peloporilaj dirimu sendiri dalam tindak kehidupanmu peloporilah sendiri, jangan lihat orang lain jalan kemudian kamu mengekor dibelakangnya, itu tidak benar. Asal kamu punya kemantapan, kepastian ya terus maju, anggaplah kamu yang jadi pelopor. Majulah kalau kalau takut melopori tidak bakal jadi (manusia juga punya rasa takut), tidak bakal mulai.
Untuk menguatkan batin itu dasarnyajuga untuk menguatkan lahirmu. Kalau tidak ada batin kuat, bubar! Kalau tidak percaya cobalah carilah, bantahlah, bisa tidak yang penting  kalau ingin menguatkan lahirmu, batinmu sembayanglah mohonlah pada ALLAH setidak-tidaknya kalau kamu tidak bisa ngadepin, ingat petuah guru, hidupmu ada yang mengharapkan bukan kemauan kamu sendiri, kalau ada  yang mengharapkan pasti kamu itu akan mapan dan tidak akan ditelantarkan, maka kalau batinmu kuat, itu menghadapi segalanya apa-apa termasuk menghadapi lahirmu kuatkan jangan punya rasa lemah, takut yang tidak bisa dijadikan dasar pegangan.
Latihanmu untuk menguatkan.
Jangan gampang frustasi, frustasi termasuk panghalang untuk menguatkan batinmu, marahjuga penghalang. Yang penting pikiran terang, setelah memohon pada ALLAH pikiran terang terus dilaksanakan jangan ragu-ragu, percayalah kalau kamu itu bisa menghadapi apa saja sebagiman kamu belajer ilmu yang kamu pelajari sekarang ini, pertama-tamanya ya ada tanda tanya nanti bagaimana-bagaimana, tetapi seteelah kau pelajari dank au alami seperti gerak sendiri bisa lain-lainnya dan seterusnya kamu akan tahu kok begintu jadinya.
Setelah itu kau urut-urutkan nanti pasti ketemu kalau yang namanya penghalang itu kalau diniati pasti tidak ada yang jadi penghalang itu adalah rasa kuatirmu itu sendiri dan rasa ragu-ragumu.
Kalau kamu punya kemantapan dan sudah tidak punya rasa ragu-ragu pasti penghalang itu tidak ada, kalau ada ya dicari apa sebabnya. Setelah dicari pasti tidak mungkin tidak ada pemecahan masalahnya, pasti ada, ketemu.
Mungkin kamu sudah mengalami tetapi tidak kamu perhatikan. Hidupmu coba kau perhatikan dari kecil sampai besar perkembanganmu baagaimana, yang mengalami siapa? Ya kamu sendiri. Kamu punya, diperhatikan penghalangmu hilang dari apa. Itu nambah kemantepan kepercayaanmu tapi jangan coba-coba kamau kamu berani melanggar jalannya ALLAH, kalau berani melanggar, penghalangmu tidak akan habis, terus berarti keraguanmu, keuatiranmu menghantui jiwa raga pikiranmu. Tapi kalau kamu mapan orang jalan yang tidak benar berkah ALLAH pasti ada.
Contoh : ada lampu terang, kalau kamu jahui lampu itu pasti gelap, kalau dekat pasti terang, makin dekat makin terang.
Begitupula kalau kamu dekat dengan ALLAH, junjunganmu pasti kamu akan menerima sinar ALLAH ( yang diumpamakan lampu tadi) kalau jauh pasti yang diterima kegelapan.
Kalau terang melihat apapun pasti terang, coba kamu jauh dari lampu lihat apa kalau kelihatan mau bala, lihat apapun tidak bisa, hidup tidak ada artinya, tidak bakal ada artinya kalau hidup dalam kegelapan.
Terangnya dunia adalah dari terangnya Guati ALLAH, kalau kamu tidak mau dekat Gusti-mu ya ayng didapat adalah kegelapan.
Itu diatas perumpamaan yang ada, gampang tapi kamu tidak perhatikan padahal bisa jadi patokan hidup. Perumpamaan tersebut jadi ibarat yang paling gampang/mudah.
Matahari….. menerangi dunia ada juga malam awal kotor dibersihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar